Ilustrasi ibu menyusui buah hatinya.

Ada dua aspek mengapa proses menyusui begitu penting bagi ibu sekaligus bayinya. Aspek pertama adalah nutrisi sementara aspek lainnya adalah psikologis.
Aspek nutrisi amat penting bagi tumbuh kembang bayi. Sementara itu kedekatan psikologis antara ibu dan anak dalam proses menyusui tak dapat ditandingi dan tak memiliki alternatif lainnya.
ASI (Air Susu Ibu) amat penting bagi bayi karena fakta bahwa ASI adalah susu yang paling cocok baginya.
Apa yang terkandung dalam ASI masih terus digali, tapi yang pasti kandungan ASI merupakan makanan paling lengkap bagi bayi. ASI memiliki kandungan nutrisi ideal yang dibutuhkan anak.
Seperti yang kami kutip dari Health, perbedaan utama yang membuat ASI berbeda dari susu pasteurisasi serta susu dari sumber lainnya adalah:
1. Laktosa (membantu penyerapan kalsium).
2. Vitamin A, D, E, K, B-kompleks serta C.
3. Mineral (terutama kalsium, fosfor, dan seng).
4. Asam lemak tak jenuh ganda.
5. Asam lemat tak jenuh penting (linoleat, lenolenic, dan arachadonic).
6. Whey protein
7. Bile Salt Stimulated Lipase (membantu pencernaan lemak).
8. Asam amino cystine dan taurine.
9. Lactoferrin (mengikat zat besi dan membuatnya tidak tersedia untuk bakteri dalam usus).
10. Sekretorik Imunoglobulin A
11. Lysozyme.
12. Bifidus factor (membuat feses menjadi lebih asam dan menghambat pertumbuhan bakteri berbahaya).
Susu yang paling mendekati ASI adalah susu sapi, kendati begitu terdapat perbedaan besar antara ASI dengan susu sapi seperti:
1. Tak adanya Vitamin E, zat besi serta lemak jenuh penting (essential fatty acids) yang membuat bayi yang mendapatkan susu sapi menderita anemia.
2. Keberadaan protein, sodium dan potassium dalam jumlah tinggi yang bisa membuat menguras kerja ginjal bayi yang belum sempurna.
3. Ketidakmampuan sistem pencernaan bayi mencerna dan menyerap protein dan lemak dalam susu sapi.
4. Susu sapi tak memiliki faktor imun (antibodi) yang membantu melindungi bayi hingga sistem imun mereka berkembang dengan sempurna.