Jumat, 02 Mei 2014

KAPAN DAN BAGAIMANA WANITA MENGALAMI MENOPAUSE

Seiring dengan bertambahnya usia dengan hidup manusia sekarang ini, menopause juga menjadi masalah yang mendapat perhatian khusus wanita modern, karena dengan meningkatnya usia harapan hidup akan lebih banyak wanita yang berhasil melewati masa menopause, dalam fase kehidupannya. Masa menopause bukanlah merupakan peristiwa yang terjadi secara mendadak, melainkan suatu proses yang berlangsung lama, bahkan ada orang tertentu, dapat berlangsung selama 10 tahun. Jadi tanda-tanda menopause sebenarnya sudah dapat dirasakan oleh sebagian wanita sejak usia 40 tahunan. Proses masa mesntruasi benar-benar berhenti terjadi pada seorang wanita ketika memasuki rentang usia antara 48 tahun sampai dengan 52 tahun.


Pengertian Menopause yaitu berhentinya secara permanen menstruasi (haid) dari seorang wanita yang berarti pula berakhirnya masa reproduktif. Hormon endokrin dalam diri wanita juga sudah nengalami perubahan besar yang disebabkan adanya kehilangan fungsi ovarium

 Rata-rata usia menopause adalah antara 48 dan 52 tahun (paling sering usia 51 tahun), tetapi setiap saat antara usia 40-60 tahun adalah normal.
Dalam kondisi normal beberapa wanita mempunyai siklus menstruasi yang dapat diramalkan, tanpa kesulitan yang berarti sampai bisa melakukan penghentian mendadak. Tetapi kebanyakan wanita yang mengalami siklus anovulasi yang ditandai oleh menstruasi yang sulit dapat diramalkan dengan perdarahan yang kadang-kadang sedikt-sedikit atau juga bisa perdarahan banyak yang bisa berlangsung lama atau bisa juga kedua-duanyanya.
Pengertian Menopause Wanita
-  Menurut WHO Menopause didefinisikan sebagai penghentian menstruasi secara permanen akibat hilangnya aktivitas folikular ovarium. Setelah 12 bulan amenorea berturut-turut, periode menstruasi terakhir secara retrospektif ditetapkan sebagai saat menopause.
- Pascamenopause didefinisikan sebagai waktu semenjak periode menstruasi terakhir.
- Perimenopause (klimakterium) atau transisi menopausedidefinisikan sebagai anteseden (pendahuluan) fisiologis yang berhubungan dnegan transisi dari fungsi folikular pramenopause ke pascamenopause dan terdiri dari periode waktu (2-8 tahun) sebelum menopause dan 1 tahun setelah menstruasi terakhir. Dengan demikian, tahun terkahir perimenopause bersamaan dengan tahun pertama pascamenopause.

 Tanda-Tanda Gejala-Gejala Menopause


Menopause adalah masa atau waktu dimana Wanita sudah tidak bisa haid atau mengalami menstruasi lagi. Hal ini merupakan suatu hal yang alami karena faktor usia. Biasanya gejala yang muncul pada wanita yang akan menuju masa menopause adalah pda perubahan fisik dan juga perubahan psikologis. Pada perubahan fisik biasanya mereka akan mengalami berbagai gejala menopause pada wanita seperti hot flashes dari dalam rahim mereka, kemudian ditandai dengan berhentinya menstruasi karena hormon yang ada di dalam tubuh untuk memproduksi menstruasi atau haid sudah mati dan tidak berfungsi lagi, serta bisa juga mengalami masalah susah buang air besar atau konstipasi.
Gejala menopause pada wanita dalam bentuk perubahan fisik yang lainnya adalah sulit tidur, sakit kepala, berkeringat di malam hari, merasa tidak nyaman saat buang air kecil, dan tidak bisa menahan buang air kecil. Sedangkan gejala menopause pada wanita dalam bentuk psikologis biasanya ditandai dengan emosi labil, mudah marah, gampang tersinggung, depresi, stress, dan menjadi pelupa.
Ciri-ciri yang menandakan menopause adalah berhentinya menstruasi. Akan tetapi, seperti yang telah kita ketahui, sangat sulit menentukan apakah Anda telah mengalami menstruasi terkahir saat terjdinya ketidakteraturan menstruasi yang menunjukkan bahwa Anda mendekati menopause. Alasan lain yang patut Anda curigai bahwa Anda telah berada pada masa menopause adalah jika Anda mengalami gejala menopause. Hanya kira-kira tiga perempat dari wanita yang berada pada masa menopause mengalami gejala menopause.

 Gejala-gejala yang umum terjadi adalah sebagai berikut :
a. Gejala-gejala fisik :
- Hot flushes/rasa panas (pada wajah, leher dan dada yang berlangsung selama beberapa menit. Anda bisa juga merasa pusing, lemah atau sakit).

1.Rasa Panas menyebabkan Berkeringat di malam hari
2.Detak jantung yang berdebar-debar dan mengencang
3.Susah tidur
4.Sakit kepala
5.Keinginan buang air kecil menjadi lebih sering dan Hilangnya kendali terhadap kandung kemih (beser) 
6.Perasaan tidak nyaman ketika buang air kecil    
7.Ketidakmampuan untuk mengendalikan buang air kecil (inkontinensia).     
8.      Sering berkeringat pada malam hari yang menyebabkan gangguan tidur sehingga kelelahan semakin memburuk dan semakin mudah tersinggung. 
9.      Peradangan kandung kemih atau vagina
 10.     Osteoporosis (pengeroposan tulang).


b. Gejala-gejala Psikologis :
- Mudah tersinggung
- Depresi
- Cemas
- Suasana hati/mood tidak menentu
- Sering lupa atau mudah lupa
- Susah berkonsentarasi
- Sebagian orang ada yang mengalami penurunan pada fungsi penglihatan
c. Gejala-gejala seksual :
- Kekeringan vagina, mengakibatkan rasa tidak nyaman selama berhubungan seksual.
- Menurunnya libido atau gairah Seksual
Meskipun gejala-gejala tersebut akan menolong Anda dan dokter mengindentifikasi ketika Anda mendekati menopause, gejala-gejala tersebut juga dapat menjadi gejala kondisi lain dan secara khusus tidak bermanfaat untuk menentukan dengan tepat kapan menopause terjadi. Anda bisa saja mengalami gejala-gejala yang terjasi sebentar-sebentar, selama beberapa tahun baik sebelum dan sesudah menstruasi Anda yang terakhir.

Penyebab Menopause Wanita
http://www.sexuil.com/2014/03/licengsui.html


Sejalan dengan pertambahan usia, ovarium menjadi kurang tanggap terhadap rangsangan oleh LH dan FSH yang dihasilkan oleh kelenjar hipofisa. Akibatnya ovarium melepaskan lebih sedikit estrogen dan progesteron dan pada akhirnya proses ovulasi (pelepasan sel telur) berhenti. Menopause dini adalah menopause yang terjadi sebelum usia 40 tahun. Kemungkinan penyebabnya adalah faktor keturunan, penyakit autoimun dan rokok.
Menopause buatan terjadi akibat campur tangan medis yang menyebabkan berkurangnya atau berhentinya pelepasan hormon oleh ovarium. Campur tangan ini bisa berupa pembedahan untuk mengangkat ovarium atau untuk mengurangi aliran darah ke ovarium serta kemoterapi atau terapi penyinaran pada panggul untuk mengobati kanker. histerektomi (pengangkatan rahim) menyebabkan berakhirya siklus menstruai, tetapi selama ovarium tetap ada hal tersebut tidak akan mempengaruhi kadar hormon dan tidak menyebabkan menopause.
Wanita pasca menopause yang mengonsumsi estrogen tanpa progesteron memiliki risiko menderita kanker endometrium. Resiko ini berhubungan dengan dosis dan lamanya pemakaian estrogen. Jiak terjadi perdarahan abnormal dari vagina, dilakukan biopsi lapisan rahim. Mengonsumsi progesteron bersamaan dengan estrogen dapat mengurangi risiko terjadiya kanker endometrium.
Biasanya terapi sulih hormn estrogen tidak dilakukan pada wanita yang menderita atau pernah menderita kanker payudara atau kanker endometrium stadium lanjut, pendarahan kelamin dengan penyebab yang tidak pasti, penyakit hati akut, penyakit pembekuan darah porfiriaintermiten akut. Kepada wanita tersebut biasanya diberikan obat anti cemas, progesteron atau klonidin untuk mengurangi hot flashes. Unuk mengurangi depresi, kecemasan, mudah tersinggung dan susah tidur bisa diberikan anti depresi.

Faktor yang berhubungan dengan menopause dini meliputi merokok (rata-rata 1-2 tahun lebih muda), siklus menstruasi yang lebih pendek dari 26 hari, pembedahan ginekologis (tanpa ooferktomi) dan kemoterapi kanker atau radioterapi (kegagalan ovarium terjadi pada 40-85%, terutama bila usia lebih dari 40 tahun selama penanganan). Meskipun merupakan proses penuaan alamiah, 90% wanita yang mengalami gejala dan jelas berdampak pada kesehatan, seperti :
- Tipe dan banyaknya gejala klimakterium berhubungan dengan ras, etnis, edukasi, stresor kehidupan yang dialami dan jumlahnya olahraga serta keterkaitan pada waktu luang.
- Awitan gejala sering terjadi selama perimenopause sebelum menstruasi berhenti.
Patofisiologi
a. Transisi ke menopause terjadi karena interaksi kejadian di sistem saraf pusat, endokrin, dan kejadian di ovarium mengakibatkan peningkatan kecepatan kehilnagn folikel ovarium yang menghasilkan siklus reproduksi takteratur. Walaupun tidak adanya pelepasan estrogen merupakan inti gejala klimakterium, beberapa penemuan menunjukkan bahwa sebenarnya terdapat interkasi kejadian yang lebih kompleks.
- FSH mulai meningkat secara intermiten dan tidak dapat diramalkan sejak usia 40 tahun, bahkan apabila kadar estradiol dan progesteron masih normal dan siklus menstruasi teratur.
- Perasaan kepanasan dan gangguan tidur (terasa lebih berhubungan langsung dengandisfungsi hipotalamus daripada defisiensi estrogen murni) dapat terjadi sejak usia 40 tahun, meskipun estradiol dan siklus menstruasi masih normal.
- Desinkronisasi signal neuron dengan perubahan irama kadar hormon harian dan bulanan telah diketahui sebelum terjadinya disfungsi ovarium primer yang bisa terukur.




PROSES NERLANGSUNGNYA MENOPAUSE
Ketika menopause, sudah mendekat bukan hal yang aneh jika menstruasi tidak datang selama beberapa bulan. Pada usia 40, beberapa hormon yang dikaitkan dengan pra menopause mulai terjadi. Penelitian membuktikan, misalnya bahwa pada usia 40 banyak wanita telah mengalami perubahan-perubahan dalam kepadatan tulang dan pada usia 40 banyak yang menstruasinya menjadi lebih sedikit atau lebih sebentar waktunya dibanding biasanya atau malah lebih banyak dan atau lebih lama.
Sekitar 80% wanita mulai melompat-lompat menstruasinya. Hanya sekitar 10% wanita berhenti menstruasi sama sekali tanpa disertai ketidakteraturan siklus menstruasi yang berkepanjangan sebelumnya. Dalam suatu kajian yang melibatkan lebih dari 2.700 wanita, kebanyakan di antara mereka mengalami transisi pra menopause yang berlangsung antara dua hingga delapan tahun.
Kecuali jika seseorang mengalami menopause secara tiba-tiba akibat operasi tau perawatan medis, para menopause dapa dianggap sebgai akhir dari suat proses yang awalnya dimulai ketiak seorang wantia pertama kali mengalami menstruasi. Periode menstruasi pertama itu biasanya diikuti dengan lima atau tujuh tahun siklus yang relatif panjang, tidak teratur dan sering tidak disertai pembentukan sel telur. Akhirnya pada akhir usia belasan atau awal dua puluhan, lamanya siklus menjadi lebih pendek dan lebih teratur ketika wanita mencapai usia subur, puncaknya berlangsung selam kira-kira dua puluh tahun.
Pada usia 40, siklus mulai memanjang lagi. Meskipun kebanyakan orang cenderung percaya bahwa 28 hari merupakan panjang siklus yang normal, penelitian telah membuktikan bahwa hanya 12,4 % wanita benar-benar mempunyai siklus 28 hari dan 20% dari semua wanita mengalami siklus tidak teratur.
2-28 tahun sebelum menopause kebanyakan wantia mulai melompat-lompat ovulasinya. Selama tahun-tahun tersebut, folikel indung telur (kantung indung telur) yang mematangkan telur setiap bulan akan mengalami tingkat kerusakan yang semakin cepat hingga pasokan folikel itu akhirnya habis. Penelitian menunjukkan bahwa percepatan rusaknya folikel ini dimulai sekitar usia 37-38.
Kadar testosteron biasanya tidak turun secara nyata selama pra menopause. Kenyataannya, indung telur pasca menopause dari kebanyakan wanita (tetapu tidak semua wanita) mengeluarkan testosteron lebih banyak daripada indung telur pra menopause. Sebaliknya kadar progesteron benar-benar mulai menurun selama pra menopause, bahkan jauh sebelum terjadinya perubahan-perubahan pada estrogen atau testosteron dan ini merupakan hal yang paling penting bagi kebanyakan wanita.
KIAT MENGURANGI TERJADINYA MENOPAUSE SECARA DINI




Terdapat cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gejala menopause pada wanita. Caranya adalah dengan melakukan diet untuk mengatasi menopause. Menopause juga ditandai dengan berkurangnya hormon estrogen yang diproduksi didalam tubuh bisa digantikan dengan beberapa makanan yang bisa menghasilkan dan menggantikan hormon estrogen tersebut. Mengonsumsi makanan yang mengandung fitoestrogen merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah menopause ini. Karena terdapat suatu kesamaan antara hormon estrogen dengan fitoestrogen yang aktvitasnya sama dengan estrogen yang asli.
Zat ini bisa kita dapatkan di dalam kacang kedelai dan juga beberapa jenis dari olahan yang lainnya misalnya adalah tempe atau tahu, buah bengkuang, rumput laut, bawang putih, dan makanan lainnya. Zat fitoestrogen ini memang bisa membantu untuk menunda masa menopause datang. Dan beberapa wanita sudah banyak yang memulai diet menopause ini dengan mengkonsumsi makanan  yang mengandung zat fitoestrogen.  Fungsi lainnya zat ini juga bisa membantu mengatasi dan menghindari dair penyakit kanker payudara dan juga berbagai penyakit lainnya.



Secara garis besar kebutuhan masa menopause wanita dapat disarankan disamakan dengan kebutuhan wanita dewasa, akan tetapi jika difokuskan, kebutuhan zat gizi pada masa menopause adalah mengatur aspan vitamin A, C, B, D, dan E. Di samping itu juga menjaga keseimbangan metabolisme kalsium dan mineral lain, serta banyak mengonsumsi zat pengganti estrogen yang lebih dikenal dengan zat fitoestrogen. Vitamin A, seperti diketahui sangat baik untuk membantu pertumbuhan, kesehatan kulit dan mata. Vitamin B kompleks untuk mencegah rasa lelah dan menjaga stabilitas emosi, vitamin C berguna untuk mencegah terjadinya osteoporosis, sedangkan vitamin E untuk membantu mengurangi gejala panas serta keluhan psikologis.
Mineral yang penting dan mutlak diperlukan pada masa menopause adalah kalsium. Diperlukan paling tidak 1.000-1.500 miligram kalsium setiap hari. Jika tidak osteoporosis bukan tidak mungkin akan terjadi, yaitu penyusutan tulang, mudah patah dan lain sebagainya. Secara lengkap kecukupan zat gizi yang diperlukan masa menopause wanita per har adalah sebagia berikut : protein 50 gram dapat diperoleh dari susu, daging, ikan, telur, keju, kacang

Untuk mengantisipasi proses alam diatas, banyak upaya yang dilakukan saat ini, salah satnya adalah dengan menghambat datangnya masa menopause secara dini. Hal tersebut dapat dilakukan sejak usia 40 tahun, antara lain dengan cara melakukan olahraga teratur, tidak merokok dan minum-minuman beralkohol, mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, mengonsumsi buah-buahan dan sayuran yang banyak mengandung vitamin, dan jika masih dirasa perlu, mengonsumsi vitamin tambahan , menguranhi konsumsi kopi dan minuman bersoda. Dari yang paling sering adalah lebih banyak mengonsumsi makanan yang banyak mengandung fitoestrogen. Fitoestrogen adalah senyawa alamiah yang ada dalam tumbuh-tumbuhan dan kacang-kacangan yang struktur kimianya mirip dengan hormon estrogen dan disinyalir akan menghasilkan efek seperti kerja estrogen. Kekurangan hormon estrogen yang biasanya terjadi pada wanita menopause, menimbulkan banyak keluhan baik pada emosinya maupun kesehatannya.
Susu kedelai adalah cairan berwarna putih seperti susu sapi yang dibuat dari kacang kedelai. Susu kedelai ini banyak digunakan untuk resep-resep masa menopause, karena banyak mengandung zat fitoestrogen.Membuat susu kedelai tidak sulit, tetapi jika memperhatikan tahap-tahap pembuatannya akan diperoleh hasil yang kurang maksimal. Misalnya cita rasanya menjadi langun atau menyengat dan lain sebagainya. Biasanya untuk mengurangi cita rasa dan aroma yang kurang sedap tersebut, Anda dapat memanipulasi dengan menambah cita rasa buah-buahan atau bahan lain yang dapat mendominasi, seperti daun pandan, atau rempah-rempahan lainnya.
Cara membuat susu kedelai adalah sebagai berikut :
1.       500 gr kacang kedelai rendam selama 4-6 jam atau hingga mengembang dan lunak.
2.      Tiriskan, kemudian taruh  dalam baskom, siram dengan air mendidih dan diamkan kurang lebih 15 menit, buang airnya. Proses inilah yang dapat mengurangi bau khas yang sering keluar. Buang kulit ari, dan haluskan dalam blender.
3.      Kemudian tambahkan 2,5 liter air panas dinginkan dan kemudian saring dengan kain penyaring atau diperas dengan menggunakan kain bersih (dengan menggunakan cara ini, rendaman susu kedelai akan larut secara maksimal). Proses terakhir susu hasil perasan dijerang diatas api kecil sambil diaduk-aduk usahakan jangan sampai mendidih, cukup mengeluarkan asap tipis.
4.      Tuangan ke dalam wadah penyimpan dalam keadaan panas. Dinginkan sampai cukup dingin dan simpan dalam lemari es.



Kesimpulan yang didapat adalah saat anda berada pada masa menjelang menopause, FSH dan LH terus diproduksi oleh kelenjar hipofisis secara normal. Akan tetapi, karena ovarium semakin tua, maka kedua ovarium kita tidak dapat merespon FSH dan LH sebagaimanan seharusnya, akibatnya estrogen dan progesteron yang diporuksi juga semakin berkurang. Menopause terjadi ketika kedua ovarium tidak lagi dapat menghasilkan hormon-hormon tersebut dalam jumlah yang cukup untuk bisa mempertahankan siklus menstruasi.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar